Melanesiatimes.com – Tokoh nasional sekaligus penggagas Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid, angkat bicara soal tuduhan ijazah palsu yang menimpa mantan Presiden RI, Joko Widodo. Nggak main-main, ia mendukung penuh langkah Polri untuk mengusut tuntas penyebaran isu hoaks tersebut.
Menurut Habib Syakur, ini bukan cuma berita bohong biasa, tapi udah masuk kategori serius: pembunuhan karakter! Ia bahkan menyebut penyebaran hoaks itu sebagai kejahatan yang bisa merusak kepercayaan rakyat terhadap hukum dan pemimpin bangsa.
“Jangan anggap remeh. Ini bukan sekadar hoaks, tapi character assassination yang tersusun rapi. Polri harus tegas, jangan kasih ampun!” tegas Habib Syakur dalam keterangannya, Selasa (14/5/2025).
Langkah Hukum Jokowi Dinilai Sudah Tepat. Habib Syakur juga mendukung penuh langkah hukum yang diambil Jokowi, yang telah melaporkan pihak-pihak seperti Rismon dan kawan-kawannya atas dugaan penyebaran fitnah itu.
“Pak Jokowi udah ambil langkah yang benar. Ini bukan soal pribadi, tapi soal menjaga harga diri bangsa. Jangan sampai bangsa ini dipecah belah sama fitnah politik murahan,” lanjutnya.
Polri Diminta Bergerak Cepat, Hoaks Harus Dilawan! Dalam pandangannya, penyebar hoaks perlu diberi efek jera. Biar nggak ada lagi yang coba-coba mainin isu-isu sensitif untuk kepentingan politik.
“Usut tuntas! Bukti udah ada, tinggal Polri bergerak cepat dan profesional. Jangan beri ruang buat pelaku berkelit!” tegasnya lagi.
Terakhir, Habib Syakur mengajak seluruh masyarakat buat lebih cerdas menyikapi informasi. Jangan gampang percaya hoaks, apalagi yang belum jelas sumbernya. Ia juga menegaskan bahwa penegakan hukum harus berjalan tanpa campur tangan politik.
“Kalau kita mau Indonesia tetap utuh, kita harus lawan hoaks bareng-bareng. Jangan biarkan bangsa ini dikoyak oleh isu palsu yang memecah belah,” tutupnya.