Melanesiatimes.com, Kota Sorong – Barisan Merah Putih (BMP) Papua Barat Daya menggelar kegiatan bertajuk “Peran Pemuda dalam Meningkatkan SDM dan Membangun Ekonomi Mandiri” yang resmi dibuka oleh Ketua Umum BMP Papua Barat Daya, Alfons Kambu, di Aula YPK 2 Kota Sorong, pada (5/11/2025).
Kegiatan ini menjadi wadah penting bagi generasi muda untuk berdialog, berdiskusi, dan menumbuhkan semangat kemandirian di tengah tantangan global.
Dalam sambutannya, Alfons Kambu menegaskan bahwa pemuda harus menjadi pencipta lapangan pekerjaan, bukan hanya sekadar lulusan perguruan tinggi. Menurutnya, pendidikan seharusnya menjadi bekal untuk melahirkan inovasi dan solusi nyata dalam dunia kerja dan usaha. “Pemuda jangan hanya bangga karena pernah kuliah, tapi bagaimana kuliah itu bisa menciptakan lapangan pekerjaan,” ujarnya
Ia menambahkan, forum seperti ini penting sebagai ajang berdialog dan berdebat secara sehat agar tercipta motivasi baru dalam memajukan generasi muda Papua Barat Daya. Dengan adanya wadah seperti BMP, diharapkan pemerintah dapat melihat langsung potensi besar pemuda yang siap terlibat aktif dalam pembangunan daerah.
Dalam kesempatan itu, Alfons juga menyinggung soal pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) yang menurutnya membawa harapan besar bagi kemajuan masyarakat asli Papua. “Undang-undang Otsus ini harus benar-benar memberi ruang dan harapan bagi generasi muda untuk berkembang,” ungkapnya.
Barisan Merah Putih, lanjut Alfons, bergerak dari daerah hingga ke kota dengan data dan struktur yang jelas agar program dan harapan ke depan dapat diwujudkan secara nyata. Ia menekankan pentingnya langkah strategis dan sinergi antar lapisan pemuda agar perjuangan menuju perubahan dapat terarah dan berkelanjutan.
“Pemuda adalah garda terdepan dan energi menuju perubahan. Pemuda merupakan aset berharga dan agen pembaharuan di tengah persaingan global yang semakin ketat,” ujar Alfons. Ia menegaskan bahwa generasi muda harus aktif menjemput peluang, bukan hanya menunggu kesempatan datang.
Menurutnya, berbagai sektor seperti pariwisata, teknologi informasi, sosial, dan ekonomi mandiri merupakan bidang strategis yang harus dikuasai pemuda. Dengan demikian, pemuda dapat menjadi motor penggerak pembangunan dan mitra sejajar pemerintah dalam membangun daerah.
Alfons menilai, kerja sama antara pemuda dan pemerintah sangat penting agar visi besar menuju Indonesia Emas 2045 dapat tercapai. “Pemuda di Kota Sorong dan Papua Barat Daya harus menyiapkan diri sejak sekarang menghadapi tantangan era digital yang berubah begitu cepat,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya keterampilan praktis di berbagai bidang usaha. “Pemuda harus terampil seperti nelayan, konten kreator, tukang cukur, dan berbagai profesi lainnya. Pemerintah akan membantu dengan dukungan anggaran agar pemuda bisa memilih dan mengembangkan keterampilan sesuai minatnya,” jelas Alfons.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya. Pemerintah menilai, program yang melibatkan pemuda secara langsung dalam pengembangan ekonomi mandiri dapat menjadi langkah konkret membangun kemandirian daerah.
Khusus bagi Orang Asli Papua (OAP), kegiatan ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. Melalui sinergi antara pemuda, organisasi, dan pemerintah, cita-cita menuju Papua Barat Daya yang maju dan mandiri perlahan mulai diwujudkan (Firdaus _Askari)