RAJA AMPAT, Melanesiatimes.com – Alfamart dan Indomaret sebagai ritel modern yang bersifat waralaba, merupakan bentuk nyata jejaring kapitalisme global.
Hal ini tergambar dalam pandangan Habermas (1973: 42), yang menyatakan bahwa transformasi berikutnya dari struktur kapitalisme-industri telah merubah estetika modernitas menjadi post-modernisme yang tidak lagi memiliki orientasi kritis.
Habermas menegaskan, bahwa akhir tahapan kapitalisme memasuki paruh kedua abad XX, sebagai puncak dari kecenderungan monopolistik kapitalisme yang terorganisir.
Aktor nasional ekonomi pasar bebas yang mendapat sambutan hangat masyarakat luas negara berkembang dengan populasi besar di tengah merebaknya budaya konsumerisme, sehingga terpacu mengembangkan jaringan bisnis ritelnya secara ekspansif sampai ke daerah-daerah pelosok di seluruh Indonesia salah satunya di Raja Ampat.
Selain jadi incaran Wisatawan Asing karena keindahan alamnya eksotik, Raja Ampat kini dikepung oleh kepentingan pembisnis kelas atas yang berbasis Indomaret dan alfamart, kehadiran produk kapitalisme ini menyisahkan mimpi buruk bagi pedagang lokal maupun nusantara yang secara politik anggaran tentu memberi kontribusi bagi daerah.
Selain menyita perhatian para pedagang lokal hal ini direspon Kritis oleh Ketua DPRK, Muh Taufik. Sarasa meminta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Raja Ampat agar segera membatasi dan mengevaluasi izin Indomaret dan Alfamart di Kota Waisai.
“Solusi terkait permasalahan ini pemerintah bisa hadir dan membatasi pendirian mini market seperti Alfamat dan Indomaret, agar jumlah konsumen bisa merata dan seimbang antara mini market dan UMKM,” pungkas Sarasa. Senin (25/8/25).
Menurutnya Usaha kecil seperti toko-toko sembako, pedagang kaki lima, kios. Banyak yang dirugikan karena kehadiran mini market seperti Indomaret yang berdiri di berbagai daerah.
Perbandingan antara Alfamart, Indomaret dan UMKM memang kedua mini market ini menyediakan kebutuhan pokok yang terjamin kualitasnya, tempatnya juga bersih, ber AC, namun harga penjualan barang di Indomaret dan Alfamart pun lumayan mahal dan berbeda jauh jika disandingkan dengan toko-toko kecil akibatnya, para pemilik toko akan mengalami kerugian.