Search

Top yang sering dicari:

1. #Di
2. #Dir
3. #Dird

Pegiat Hukum Menilai Izin Tambang Rakyat di Maluku Dinilai Prematur

Melanesiatimes.com – Kebijakan Pemerintah Provinsi Maluku dalam menerbitkan Izin Pertambangan Rakyat (IPR) menuai kritik tajam. Irwan Abd. Hamid, pegiat hukum sekaligus mahasiswa doktoral Ilmu Hukum Pidana, menilai bahwa penerbitan izin tersebut terlalu prematur dan belum memenuhi standar hukum yang berlaku, terutama dalam aspek lingkungan.

โ€œIzin tambang rakyat seharusnya tidak bisa sembarangan dikeluarkan. Ada tahapan administratif dan dokumen lingkungan yang harus dilengkapi. Faktanya, beberapa koperasi yang sudah mendapat izin belum menuntaskan kewajiban tersebut,โ€ ujar Irwan dalam keterangannya kepada media, Minggu (8/6).

Irwan menyoroti dua poin penting yang sering diabaikan dalam pemberian IPR. Pertama, izin ini bersifat pribadi dan tidak dapat dipindahtangankan ke pihak lain. Kedua, penggunaan bahan kimia berbahaya seperti merkuri dan sianida dalam pengolahan material tambang sangat dilarang.

โ€œDua zat itu termasuk kategori B3 (bahan berbahaya dan beracun). Penggunaan mereka bukan hanya melanggar aturan, tapi juga mengancam nyawa manusia dan merusak lingkungan,โ€ tambahnya.

Menurut Irwan, banyak koperasi yang telah mendapatkan IPR ternyata belum terdaftar di sistem Amdal Net, sebuah platform pengelolaan dokumen lingkungan yang menjadi syarat utama dalam aktivitas pertambangan. Tanpa dokumen tersebut, segala kegiatan pertambangan dapat dikategorikan ilegal.

โ€œIni menunjukkan lemahnya pengawasan. Jangan sampai IPR justru menjadi celah legalisasi bagi praktik tambang yang tidak bertanggung jawab,โ€ tegas Irwan.

Pemberian IPR kepada koperasi atau individu lokal sebenarnya diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2022, sebagai bagian dari desentralisasi kewenangan tambang rakyat. Namun Irwan menegaskan, pelimpahan kewenangan itu tidak boleh mengabaikan syarat dan prosedur yang telah ditetapkan undang-undang.

Indonesia merupakan salah satu negara yang telah meratifikasi Konvensi Minamata, perjanjian global untuk mengendalikan penggunaan merkuri. Pengesahan dilakukan melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2017. Hal ini menandakan komitmen serius Indonesia dalam menjaga kesehatan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.

โ€œKonvensi Minamata melarang penggunaan merkuri, termasuk dalam tambang emas rakyat. Maka, semua IPR yang mengandung potensi pelanggaran terhadap perjanjian ini harus dievaluasi,โ€ jelas Irwan.

Sebagai bagian dari upaya penguatan pengawasan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hanif Faisal Nurofiq telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada 28 Mei 2025 di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

MoU tersebut menjadi landasan kerja sama antarlembaga dalam mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan, termasuk yang berasal dari aktivitas tambang rakyat yang tidak sesuai ketentuan.

Irwan mengingatkan bahwa pertambangan rakyat seharusnya berskala kecil, berteknologi sederhana, dan ditujukan untuk warga lokal. Jika realisasi di lapangan tidak sesuai, maka Gubernur Maluku wajib melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh izin yang telah dikeluarkan.

โ€œJangan sampai izin tambang rakyat justru jadi kedok untuk praktik eksploitatif yang merugikan masyarakat dan merusak lingkungan,โ€ tutup Irwan.

Apresiasi Pencapaian Universitas, Sadali Le Sebut UNIDJAR Aset Daerah dan Bangsa

Melanesiatimes.com –ย Penjabat Gubernur Maluku Ir. Sadali le, M.Si., I.P.U., berkesempatan menghadiri secara langsung sidang terbuka senat wisuda ke I Universitas Dr. Djar Wattiheluw (UNIDJAR) di Kota Masohi pada sabtu, (09/11/2024).

Berlokasi di aula baeleo Ir. Soekarno, orang nomor satu di provinsi Maluku ini tampak trendy dengan mengenakan kemeja putih berdasi dibalut jaz warna hitam.

Sadali yang diminta menyampaikan sambutan sebelum acara pengukuhan para wisudawan dan wisudawati mempertegas bahwa “kehadiran perguruan tinggi negeri maupun swasta hari ini harus dapat menjawab kebutuhan pengembangan kemampuan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional,” ujarnya.

Sehingga dalam konteks ini, lanjut Sadali Universitas Dr. Djar Wattiheluw sudah pasti “dituntut untuk mampu menjamin kualitas lulusannya sesuai dengan kompetensi masing-masing sehingga dapat bersaing di pasar kerja,” tambahnya.

Disamping itu, lewat kesempatan ini pula Sadali mengajak seluruh pihak terutama para pengajar (dosen) di UNIDJAR agar meningkatkan kualitas pendidikan guna mempersiapkan lulusan yang siap bersaing.

Dikatakannya bahwa “selaku pimpinan daerah, kami memberi dukungan dan tak lupa terus mengajak seluruh civitas akademika bersama Dr. Djar Wattiheluw agar tak henti-hentinya meningkatkan mutu pendidikan guna menghasilkan lulusan yang berkualitas,” jelas Sadali kepada para undangan dan peserta wisuda.

Diketahui bahwa wisuda UNIDJAR tersebut merupakan wisuda perdana dengan lulusan pertamanya. Sebab sejak diresmikan menjadi universitas, baru kali ini UNIDJAR melaksanakan wisuda.

Mengetahui hal itu, Pj Gubernur Maluku ini pun berpesan kepada seluruh civitas akademika dan para sarjana baru yang diwisudai hari ini sembari memberikan harapan untuk perkembangan universitas ke depan.

“UNIDJAR ini merupakan aset daerah dan bangsa yang patut didukung oleh seluruh pihak dan masyarakat demi bersama-sama terus meningkatkan kualitas manusia yang berdaya saing dan unggul menyongsong Indonesia Emas tahun 2045. Sebab dengan proses pendidikan yang memadai maka akan memberikan manfaat bagi kita di Maluku dan Indonesia tentunya,” kata Sadali berpesan.

Situasi tak berhenti sampai di situ saja, Sadali yang ditemui seusai acara juga menyampaikan bahwa,” jika wisuda perdana yang dilaksanakan oleh UNIDJAR hari ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia Maluku makin hari kian membaik dengan lahirnya para sarjana-sarjana baru yang diharapkan mereka siap mengasah kualitas untuk bersaing di pasar kerja,” kata Sadali kepada wartawan.

Sementara itu Sadali yang ditanyai seputar dinamika jelang pilkada di Maluku saat ini hanya bisa menghimbau agar masyarakat lebih bijak dalam menentukan pilihannya di tanggal 27 November nanti.

Menurutnya “seluruh masyarakat Maluku punya hak yang sama untuk datang ke TPS menyalurkan hak pilih. Saya menghimbau agar menentukan pilihan dengan bijak karena satu suara kita menentukan masa depan daerah untuk 5 tahun ke depan,” imbau Sadali.

“khusus untuk ASN, kami juga menghimbau agar bersikap netral selama pilkada. Sudah ada edaran, maklumat agar ASN tidak terlibat dalam politik praktis. Karena sanksinya jelas diatur dalam undang-undang kepegawaian sampai pada tingkat pemecatan jika itu terbukti,” tutup Sadali. (HUAT)

Ketua MSI: Dukung Olivia Salampessy Jadi Pj Gubernur Maluku, Saatnya Perempuan yang Memimpin

Melanesiatimes.com – Ketua Maluku Spicy Island (MSI), Sabri Leurima mendukung Olivia Salampessy sebagai calon Penjabat (Pj) Gubernur Maluku, Selasa (28/11/2023)

Olivia juga merupakan sosok perempuan Maluku yang masuk dalam bursa kandidat Penjabat Gubernur Maluku. Hal itu disampaikan Sabri Leurima dalam keterangan resminya pada Senin, 28 November 2023.

Menurut Sabri, Olivia Salampessy layak jadi Pj Gubernur Maluku dengan beberapa alasan. Pertama, ini merupakan momentum perempuan Maluku untuk mengambil peran dalam memimpin Maluku. “Maluku dari dulu terus dipimpin oleh laki-laki. Ini saat yang tepat untuk perempuan ambil peran,” kata Sabri.

Selain itu, Sabri mengaku bangga karena kehadiran Olivia Salampessy telah memberikan warna baru dalam masa pendaftaran calon Pj.

“Dari lima yang daftar jadi Pj empatnya adalah laki-laki. Nah ini menarik dengan kehadiran Ibu Olivia telah menambah kesan baru,”ujarnya.

Mantan Koordinator Kompak itu juga menyampaikan bahwa sepak terjang Olivia Salampessy tidak perlu diragukan lagi. Apalagi kata dia, soal kredibilitas dan integritas, Olivia Salampessy sudah tercover dengan posisinya sebagai wakil Ketua Komnas HAM saat ini.

“Bagi Beta Bu Olivia cocok lah ya, ada wajah baru dan warna baru untuk membangun Maluku,”imbuh Sabri

Sabri menambahkan bahwa saatnya rakyat Maluku memberikan kesempatan kepada perempuan untuk memimpin Maluku. “Karena Beta yakin, bangun Maluku ditangan seorang perempuan akan sangat bernilai seperti seorang ibu membesarkan anaknya,”tuturnya.**