Melanesiatimes.com, 𝐊𝐨𝐭𝐚 𝐒𝐨𝐫𝐨𝐧𝐠 – Dunia pendidikan di Kota Sorong terus berbenah menuju era digital. Melalui penerapan Sistem Informasi Manajemen Administrasi Prasarana (SIMAPRAS) dan e-Ijazah, sekolah-sekolah dasar kini bersiap meninggalkan metode konvensional dalam pengelolaan data kelulusan. Seluruh data lulusan nantinya akan dikelola secara digital dan terhubung langsung dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Dinas Pendidikan Kota Sorong untuk mendorong transformasi digital di sektor pendidikan. Tahapan awal dimulai dengan kegiatan Sosialisasi SIMAPRAS dan Manajemen Ijazah Tingkat SD Kota Sorong Tahun 2025, yang berlangsung di Gedung Lambert Jitmau, Jumat (31/10/2025) pagi.
        
Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Bidang SD, Diah Savitri, S.Pt., M.Pd., menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh kepada pihak sekolah mengenai konsep dan mekanisme penerapan e-ijazah. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang pelatihan bagi operator sekolah dalam proses penerbitan dokumen digital tersebut.
“Dengan e-ijazah, sekolah tidak lagi bergantung pada proses manual. Data siswa akan lebih akurat, aman, dan dapat diverifikasi langsung oleh kementerian,” ujar Diah dalam laporannya.
Peserta kegiatan terdiri dari kepala sekolah dan operator Dapodik dari SD negeri maupun swasta se-Kota Sorong. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Bidang Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Sorong, dengan pendanaan bersumber dari DPA Dinas Pendidikan Tahun 2025.
    
Sementara itu, Pengawas Muda Dinas Pendidikan Kota Sorong, Hasan Yusuf Masani, S.Pd., yang hadir mewakili Kepala Dinas Pendidikan, menegaskan bahwa penerapan sistem digital seperti e-ijazah merupakan sebuah keniscayaan di era modern.
“Mau tidak mau, suka tidak suka, dunia pendidikan harus bersentuhan dengan digitalisasi. Aplikasi seperti e-ijazah bukan untuk mempersulit, tapi justru untuk mempermudah dan mengefisienkan kerja sekolah,” tegas Hasan.
Ia menambahkan, sistem ini juga akan meminimalkan potensi kesalahan penulisan, kehilangan data, hingga penyalahgunaan ijazah. Karena itu, ia berharap setiap satuan pendidikan dasar segera menindaklanjuti hasil sosialisasi dengan kesiapan implementasi di sekolah masing-masing.
Dinas Pendidikan Kota Sorong memastikan akan terus melakukan pendampingan dan monitoring agar seluruh sekolah dapat menerapkan sistem e-ijazah secara mandiri, efektif, dan terintegrasi.
Kegiatan sosialisasi ini ditutup dengan pemukulan tifa sebagai simbol dimulainya langkah awal digitalisasi pengelolaan ijazah di lingkungan pendidikan dasar Kota Sorong  sebuah momentum penting menuju tata kelola pendidikan yang modern dan transparan.