Melanesiatimes.com, Kota Sorong – Pemerintah Kota Sorong melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menghadiri penyampaian laporan program kerja sama intervensi penanganan stunting berbasis ekosistem digital di wilayah Papua Barat Daya. Kegiatan berlangsung di Gedung Graha Merah Putih Telkom. Kamis (04/12/2025).
Wali Kota Sorong diwakili oleh Kepala Dinas Kominfo Kota Sorong, James Burung, S.Sos., M.M. General Manager Telkom Witel Papua Barat, Erick M. Tobing, dalam pemaparannya menjelaskan sejumlah program Telkom yang mendukung pemanfaatan teknologi di sektor kesehatan. Ia menyoroti hadirnya aplikasi Baby Pos, karya siswa-siswi SMA Averos Sorong yang dikembangkan bersama Posyandu dengan dukungan pendanaan dari Telkom.
“Aplikasi Baby Pos ini kami dorong karena mampu mempermudah pencatatan dan pemantauan tumbuh kembang anak secara digital. Ini adalah inovasi lokal yang sangat potensial,” ujarnya.
Erick juga menambahkan bahwa aplikasi tersebut dirancang untuk memberikan kemudahan bagi para kader Posyandu dalam bekerja. “Kami ingin agar kader memiliki alat yang praktis dan efisien. Dengan aplikasi ini, data kesehatan anak bisa dicatat secara langsung dan orang tua dapat memantau perkembangan tanpa harus bergantung pada buku KIA,” katanya.
Gubernur Papua Barat Daya yang diwakili Asisten I Provinsi, Suardi Thamal, dalam sambutannya menyampaikan bahwa digitalisasi memberikan dorongan besar bagi peningkatan kualitas layanan kesehatan.
“Melalui ekosistem digital ini, pencatatan dan pelaporan data stunting bisa dilakukan secara real time, sehingga penanganannya lebih cepat dan terarah,” ungkapnya.
Suardi menekankan bahwa pemanfaatan teknologi bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga penguatan layanan terpadu. “Integrasi layanan kesehatan ibu dan anak ke dalam satu sistem digital membuat proses pendampingan lebih efektif. Alat digital ini mudah digunakan dan sangat membantu tenaga kesehatan di lapangan,” jelasnya.
Ia juga menilai bahwa kerja kolaboratif dalam program ini mencerminkan komitmen bersama untuk menekan angka stunting. “Apa yang kita lihat hari ini membuktikan bahwa kolaborasi dan teknologi dapat membawa perubahan nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Suardi mengajak seluruh pihak untuk terus memperluas jangkauan penggunaan aplikasi Baby Pos. “Laporan ini bukan penutup, tetapi landasan awal untuk memperkuat layanan dan memastikan semua anak Papua Barat Daya mendapatkan haknya untuk tumbuh sehat tanpa stunting,” tuturnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfo Papua Barat Daya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong, Kepala SMA Averos Sorong, para kepala puskesmas, kader Posyandu, serta tamu undangan lainnya.