Melanesiatimes.com, Kota Sorong — Universitas Al-Amin Sorong menjadi tempat berlangsungnya dialog publik bertema “Transformasi Pelayanan Kesehatan Gratis Menuju Kota Sorong yang Sejahtera” pada Kamis (11/12/2025).
Kegiatan ini menghadirkan berbagai pihak mulai dari pemerintah, akademisi, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat hingga mahasiswa.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Sorong, Jermias Gembenop, hadir mewakili Wali Kota Sorong sekaligus membuka secara resmi pelaksanaan dialog publik yang dilaksanakan oleh Yayasan Akar Semesta Papua.
Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Kota Sorong, Direktur Rumah Sakit Sele Be Solu, perwakilan MRP-PBD, DPRK Otsus, Rektor Unamin Sorong, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, serta peserta dari mahasiswa.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten I, Wali Kota Sorong Septinus Lobat menegaskan bahwa tema dialog publik kali ini sangat relevan dengan arah pembangunan daerah.
Jermias menyampaikan bahwa transformasi pelayanan kesehatan telah menjadi fokus utama pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Asisten I, pelayanan kesehatan gratis bukan sekadar program rutin, melainkan upaya membangun sistem kesehatan yang kuat dan berkelanjutan. “Pemerintah Kota Sorong terus berkomitmen menghadirkan pelayanan publik yang mudah, cepat, dan berpihak kepada masyarakat. Kami memahami bahwa kesehatan adalah pondasi kesejahteraan,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa transformasi layanan kesehatan harus dibangun melalui pemenuhan fasilitas, peningkatan kualitas sumber daya manusia hingga ketersediaan obat-obatan. “Kami ingin memastikan layanan kesehatan dapat diakses seluruh masyarakat tanpa memandang latar belakang ekonomi maupun lokasi tempat tinggal,” jelasnya.
Wali Kota melalui Asisten I turut menekankan pentingnya partisipasi publik dalam mengawal kebijakan tersebut. Ia menyampaikan apresiasi kepada Lembaga Masyarakat Peduli Pembangunan Kota Sorong selaku penyelenggara dialog. “Melalui dialog publik ini, kita diberi ruang untuk berdiskusi dan menemukan solusi bersama. Inilah esensi pembangunan partisipatif; pemerintah tidak berjalan sendiri,” katanya.
Lebih jauh, Jermias menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen mewujudkan Kota Sorong sebagai kota yang sejahtera dan sehat secara sosial. Transformasi pelayanan kesehatan gratis disebut menjadi langkah strategis yang diarahkan untuk memastikan keadilan layanan bagi seluruh warga.
Septinus Lobat melalui perwakilannya mengajak seluruh peserta untuk menyampaikan masukan demi penyempurnaan kebijakan pelayanan kesehatan ke depan. “Setiap saran dan kritik akan menjadi masukan berharga, terutama dalam menyempurnakan skema pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat,” ungkapnya.
Di akhir sambutan, ia menyampaikan harapan agar kegiatan dialog publik ini menghasilkan rekomendasi strategis bagi masa depan pelayanan kesehatan di Kota Sorong. Ia juga menutup pesan dengan doa agar seluruh pihak diberkati dalam membangun Kota Sorong menjadi lebih baik.