Melanesiatimes.com, Waisai Raja Ampat – Oknum Pejabat Pemerintah Kabupaten Raja Ampat diduga melakukan tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak kandungnya sendiri berinisial VW. Kasus ini mencuat setelah korban berani menyiarkan kejadian tersebut secara langsung melalui media sosial.
Terduga pelaku diketahui menjabat sebagai Asisten I Bidang Pemerintahan. Publik dikejutkan ketika rekaman siaran langsung VW beredar luas pada Kamis (11/12/2025) sekitar pukul 05.00 WIT.
Dalam video berdurasi lebih dari tiga menit itu, VW mengaku terbangun dari tidurnya setelah pelaku diduga berusaha memaksanya untuk berhubungan badan. Kondisi tersebut membuat korban panik dan segera mengambil telepon genggamnya.
VW kemudian melakukan siaran langsung di Facebook untuk meminta pertolongan dan menunjukkan apa yang sedang terjadi di dalam rumah tersebut. Tindakan itu sontak memicu perhatian masyarakat yang menyaksikan video tersebut.
Dalam siaran itu, VW menyampaikan bahwa pelaku adalah ayah kandungnya sendiri. Ia berbicara terbuka karena merasa tidak memiliki pilihan lain untuk menyelamatkan diri.
Korban juga mengungkapkan bahwa tindakan tidak pantas tersebut bukan terjadi untuk pertama kalinya. Menurut pengakuannya, sejak ibunya masih hidup hingga setelah meninggal dunia, pelaku sudah beberapa kali berupaya melakukan hal serupa.
VW menjelaskan bahwa dirinya datang ke rumah itu untuk menjenguk adik-adiknya. Namun situasi berubah menjadi mengerikan ketika pelaku, yang diduga berada dalam pengaruh minuman keras, mulai bertindak agresif.
Hingga kini, kasus tersebut menjadi perhatian publik dan menimbulkan kecaman keras. Masyarakat menunggu langkah tegas kepolisian untuk memastikan proses hukum berlangsung transparan, akuntabel, dan memberikan keadilan bagi korban.