Melanesiatimes.com, Sorong, Papua Barat Daya — Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Sorong menyelenggarakan upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2025 pada Rabu (22/10/2025) di halaman Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Fahd Al Muslim Km. 16, Kota Sorong.
Kegiatan yang berlangsung khidmat sejak pukul 07.30 hingga 09.30 WIT ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan semangat santri di Tanah Papua.
Acara diikuti sekitar 500 peserta dan 60 tamu undangan, termasuk unsur TNI-Polri dari Pasmar 3, Yonif 762/VYS, dan Polresta Sorong yang mengirimkan masing-masing sekitar 30 personel. Pemerintah Kota Sorong turut hadir melalui perwakilan dari Asisten Pemkot Sorong.
Bertindak sebagai Pembina Upacara, Ketua PCNU Kota Sorong KH. Mulyono, M.Ag membacakan Amanat Ketua Umum PBNU yang bertema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Mulia Agenda Konsolidasi untuk Persatuan Nasional.”
Dalam amanat tersebut, PBNU menegaskan bahwa jihad santri masa kini adalah menghadirkan ilmu, etika, dan solidaritas sosial sebagai kekuatan pembangunan nasional. PBNU juga mengajak seluruh santri untuk memperkuat ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan), ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan), dan ukhuwah islamiyah (persaudaraan keislaman) sebagai landasan menjaga persatuan bangsa.
Salah satu peserta, Muamarudin (25), mahasiswa IAIN Sorong yang juga santri khidmah PCNU Kota Sorong, menyampaikan kesan positifnya. “Kesan saya terhadap pelaksanaan upacara HSN tahun ini sangat membahagiakan dan menambah spirit perjuangan sebagai santri,” ujarnya.
Ia mengaku terkesan dengan keberagaman peserta. “Upacara HSN tahun ini dihadiri berbagai kalangan, dari ormas keagamaan, para tokoh, hingga aparatur negara. Itu momen paling berkesan bagi saya,” tambahnya. Bagi Muamarudin, Hari Santri menjadi pengingat akan perjuangan santri dan ulama melawan penjajah.
Sementara itu, Fatkhurrozin, salah satu santri yang bertugas sebagai ajudan pembina upacara, juga mengungkapkan rasa bangganya. “Alhamdulillah, PCNU Kota Sorong bisa melaksanakan upacara Hari Santri yang luar biasa. Seluruh elemen santri bisa hadir, dari yang baru belajar hingga yang sudah sepuh,” katanya.
Menurutnya, saat Ikrar Santri diucapkan, muncul rasa tanggung jawab besar untuk terus berkontribusi bagi negeri. “Hari Santri menjadi pengingat bagi kami bahwa santri akan terus ada untuk mengabdi, bukan hanya kepada almamater dan Banom kami, tapi juga untuk NKRI,” tegasnya.
Fatkhurrozin juga menyoroti pentingnya peran santri di Tanah Papua. “Kita tahu bagaimana Islam Ahlussunah wal Jamaah berkembang di Papua. Sebagai santri, kita harus berjuang menghidupkan amaliah-amaliah An-Nahdliyyah seperti khotmil Qur’an, yasinan, manaqiban, dan barzanji yang rutin dilaksanakan di masyarakat,” ujarnya.
Wakil Ketua PCNU Kota Sorong sekaligus penanggung jawab kegiatan, Masrur Solikhi, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada pihak tuan rumah. “Ucapan terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan kepada shohibul wilayah dan shohibul bait, Ustadz Haji Faisal, selaku pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Fahd Al Muslim, yang telah menjadi tuan rumah dengan penuh khidmah,” tuturnya.
Masrur menambahkan, sebagai alumni Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, pihak pesantren menyambut acara ini dengan sangat baik mulai dari penataan arena dan perlengkapan upacara, hingga menyiapkan konsumsi bagi seluruh peserta dan tamu undangan.
Usai upacara, kegiatan dilanjutkan dengan ramah tamah antara pengurus PCNU Kota Sorong, pengasuh pondok pesantren, dan para tamu undangan di masjid pesantren. Suasana keakraban terasa hangat sambil menikmati makan siang yang disediakan oleh pihak pesantren sebagai bentuk rasa syukur dan kebersamaan dalam memperingati Hari Santri Nasional 2025.