
RAJA AMPAT, Melanesiatimes.com – Klarifikasi PT Gag Nikel atas pernyataan salah satu Mahasiswa kampung Gag yang terpublish oleh beberapa media online terkait bantuan PPM dalam bentuk proposal pendidikan.
Office Manager PT Gag Nikel, Rudi Sumual, menerangkan bahwa pernyataan mahasiswa kampung Gag yang mengatakan pihak perusahaan mengabaikan proposal bantuan pedidikan itu tidak benar.
“Apa yang disampaikan oleh mahasiswa asal kampung Gag itu tidak betul. Namun sudah dilakukan seperti pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi SD SMP serta pemberian biaya study akhir untuk para mahasiswa,” ujar Office Manager kepada media ini, Sabtu, (25/10/25).
Namun, permintaan bantuan pendidikan yang diajukan mahasiswa kampung Gag adalah perusahaan harus membiayai semua keperluan pendidikan mulai dari biaya pendaftaran kuliah sampai selesai wisuda.
“Ini kan tidak dimuat dalam program PPM yang telah disetujui oleh kementrian berdasarkan hasil sosial mapping yang dilakukan tim independen,” pungkas Rudi Sumual.
Lanjut Rudi, dari 24 nama yang diajukan dalam proposal sudah pernah diberikan biaya study akhir untuk itu ia pernah meminta kepada mahasiswa agar proposal mereka mengetahui Dinas Pendidikan Raja Ampat serta Pemerintah Kampung Gag.
“Kami pernah meminta agar hal ini diketahui dinas terkait dan pemerintah Kampung Gag tapi mereka tidak mau sementara itu adalah mekanisme dan persyaratan,” katanya.
Karena menurutnya, semua orang bisa saja mengajukan proposal tetapi harus diketahui oleh dinas teknis serta pemerintah kampung, itu salah satu bentuk penyaringan dan mekanisme aturannya.