Melanesiatimes.com, Kota Sorong – Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker paling berbahaya dan menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia, dengan jumlah mencapai 9,6 juta jiwa per tahun. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2022, angka kejadian kanker di Indonesia mencapai 136 kasus per 100.000 penduduk, menempatkan Indonesia di urutan ke-8 di Asia Tenggara.
Faktor risiko kanker serviks antara lain aktivitas seksual pada usia muda yang tidak aman, kebiasaan merokok, penggunaan pil KB dalam jangka panjang, serta kondisi imunitas tubuh yang lemah.
        
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kini tidak hanya hadir bagi peserta yang sedang sakit, tetapi juga bagi peserta yang masih sehat. Melalui program pencegahan dan deteksi dini, peserta JKN dapat memperoleh layanan BPJS Kesehatan seperti skrining riwayat kesehatan serta pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) atau Papsmear.
Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen BPJS Kesehatan dalam menjaga kesehatan masyarakat dari hulu ke hilir. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sorong, Pupung Purnama, Kamis (30/10/2025).
“Pemeriksaan kanker serviks bertujuan mencari tanda-tanda dini sebelum munculnya gejala berbahaya. Melalui dua jenis tes, yaitu Papsmear dan tes HPV, kita dapat mendeteksi perubahan sel atau virus penyebab kanker sejak dini. Papsmear mendeteksi adanya prakanker, sedangkan tes HPV mencari virus yang dapat menyebabkan perubahan sel menjadi kanker,” ujar Pupung.
Sebelum mendapatkan layanan IVA atau Papsmear, peserta wajib mengisi Skrining Riwayat Kesehatan. Alurnya dimulai dari kunjungan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar, kemudian peserta akan mendapatkan surat pengantar dan pernyataan belum pernah melakukan skrining sebelumnya. Selanjutnya peserta berkonsultasi dengan dokter di FKTP, lalu diarahkan ke laboratorium yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan nantinya akan diinformasikan kembali kepada peserta.
“Kami ingin mengingatkan bahwa peserta JKN dapat memanfaatkan layanan ini secara gratis di FKTP. Skrining riwayat kesehatan dan pemeriksaan IVA/Papsmear menjadi bagian penting dari pencegahan penyakit, terutama bagi wanita usia produktif,” tambah Pupung.
    
Pengisian skrining kini juga semakin mudah. Peserta bisa melakukannya melalui berbagai kanal digital BPJS Kesehatan, seperti aplikasi Mobile JKN pada fitur Skrining Riwayat Kesehatan, website BPJS Kesehatan melalui menu yang sama, maupun layanan PANDAWA BPJS Kesehatan via WhatsApp di nomor 0811 8 165 165. Selain itu, peserta juga dapat langsung mengakses laman https://webskrining.bpjs-kesehatan.go.id/skrining.
“Dengan memanfaatkan kanal digital ini, peserta dapat melakukan pengisian skrining dari rumah tanpa perlu datang langsung ke fasilitas kesehatan. Hasilnya pun langsung tersimpan dalam sistem, sehingga memudahkan tindak lanjut pemeriksaan,” jelas Pupung.
Dalam kesempatan terpisah, dr. Demetrius Gomer Tindi, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, menjelaskan bahwa kanker mulut rahim sebenarnya dapat dicegah jika masih dalam stadium prakanker. Pencegahan dini menjadi kunci utama untuk menekan angka kejadian kanker serviks, terutama di Provinsi Papua Barat Daya yang masih mencatat kasus cukup tinggi dibanding daerah lain.
“Upaya kita saat ini adalah menekan angka kejadian melalui deteksi sekunder. Saya bersyukur karena pemeriksaan IVA di puskesmas kini sudah ditanggung BPJS Kesehatan. Begitu juga dengan Papsmear yang dapat dilakukan di laboratorium Prodia menggunakan surat rujukan dari FKTP. Ini langkah maju yang sangat membantu masyarakat,” ujar dr. Gomer Tindi.
Rajin melakukan pemeriksaan kesehatan setidaknya sekali dalam setahun sudah sangat cukup untuk menjaga kesehatan reproduksi. Dengan melakukan deteksi dini seperti IVA atau Papsmear, perempuan dapat mengantisipasi risiko kanker serviks lebih awal dan mendapatkan penanganan segera bila ditemukan kelainan.
“Kami para dokter di wilayah Papua Barat Daya siap mendukung upaya pemerintah menekan angka kejadian kanker serviks. Masyarakat sudah mulai sadar pentingnya pemeriksaan dini, dan kami terus membuka layanan konsultasi serta pemeriksaan agar setiap perempuan bisa hidup sehat tanpa takut akan kanker serviks,” tutup dr. Gomer.