RAJA AMPAT, Melanesiatimes.com – Bantah klarifikasi PT.Gag Nikel soal proposal Ikatan Mahasiswa Pelajar Pulau Gag (IMP2G), Anggota DPRK Raja Ampat sentil pasca penandatangan dan awal mula penyerahan lahan untuk dikelola perusahaan, Minggu, (26/10/2025).
Pernyataan tersebut diutarakan oleh Muamar Kadafi usai membaca berita klarifikasi PTGN yang diterbitkan media ini edisi sabtu, 25 oktober. 2025. Dengan judul “Klarifikasi PT.Gag Nikel Soal Bantuan Proposal Mahasiswa Kampung Gag,”.
“Apa yang disampaikan adik-adik saya itu benar adanya sebab sebelumnya, mereka telah berkoordinasi dengan saya sebagai senior dan kakak dari mereka, yang dimaksud membiayai itu bukan hanya soal study akhir saja,” ujarnya.
Kadafi menilai klarifikasi Rudi Sumual, Office Manager PT.Gag Nikel, merupakan sesuatu yang keliru. Menurutnya, perihal pendidikan tersebut pernah dibicarakan olehnya sewaktu melakukan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) pada awal tahun 2025.
Selama beberapa dekade belakangan ini PPM PT.Gag Nikel enggan dan hampir tidak direalisasikan sesuai dengan perjanjian kesepakatan justru pihak perusahaan hanya menindaklanjuti ketika masyarakat melampirkan administrasi berupa proposal.
“Hal tersebut kemudian tidak diinginkan adik-adik mahasiswa justru mereka menginginkan pihak perusahaan melihat masalah pendidikan sebagai sesuatu yang sifatnya prioritas,” pungkasnya.
Dia juga menyinggung kesepakatan awal pasca penandatanganan serta penyerahan lahan kepada PT.Gag Nikel. Sebab, terdapat di dalam isi kesepakatan itu tertuang salah satu poin perusahan bertanggung jawab atas mutu pendidikan masyarakat pulau Gag.
“Syarat perjanjian PPM itu bukan seperti yang disampaikan oleh Office Manager pendidikan yang dijanjikan perusahaan adalah sekolah sampai selesai seperti yang tertera dalam surat pasca penantanganan dan penyerahan lahan,” tegas Anggota Komisi I DPRK Raja Ampat itu.
Kendati demikia Kadafi menanyakan kejelasan pemberian beasiswa kepada siswa-siswa SD SMP seperti yang dimaksudkan oleh Office Manager PT.Gag Nikel, Rudi Sumual.
“Beasiswa yang dimaksud itu beasiswa yang mana SD SMP itu sekolah dimana yang diberikan perusahaan faktanya kami tidak melihat atau mendengar itu,” tandasnya.
Ditambahkan dalam waktu dekat sebagai Anggota DPRK dan juga Anak Pulau Gag sekaligus Komisi yang membidangi masalah pendidikan bakal menyurati dinas terkait dan perusahaan untuk sesegera mungkin menyelesaikan masalah ini.