Wali Kota Sorong Lantik Jemima Elisabeth Sebagai Ketua Tim Pembina Posyandu Kota Sorong

Melanesiatimes.com, Kota Sorong — Pemerintah Kota Sorong, resmi melantik dan mengukuhkan Tim Pembina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) masa bakti 2025–2030. Acara tersebut digelar di Gedung Lambertus Jitmau, pada Jumat (3/10/2025).
Pelantikan ditandai dengan penandatanganan berita acara oleh Wali Kota Sorong, sekaligus menetapkan Jemima Elisabeth sebagai Ketua Tim Pembina Posyandu Kota Sorong. Penetapan ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Sorong Nomor: 100.3.3.3/55/2025 tentang Pembentukan Tim Pembina Posyandu Kota Sorong Papua Barat Daya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Sorong menegaskan bahwa pembentukan tim pembina Posyandu mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2024 tentang Pos Pelayanan Terpadu. Aturan tersebut mengatur peran Posyandu secara lebih luas, tidak hanya berfokus pada kesehatan ibu dan anak, melainkan juga sebagai lembaga kemasyarakatan di tingkat desa maupun kelurahan.
“Peraturan ini menetapkan Posyandu sebagai lembaga kemasyarakatan desa atau kelurahan dengan peran yang diperluas. Artinya, Posyandu tidak lagi sebatas urusan ibu dan anak, tapi juga mencakup pelayanan kesehatan masyarakat secara lebih menyeluruh,” ujar Septinus Lobat.
Ia menjelaskan, sesuai Permendagri tersebut, pembinaan Posyandu dilakukan secara berjenjang mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah. Kota Sorong menjadi salah satu daerah yang baru mengukuhkan tim pembina Posyandu untuk memperkuat peran kader di lapangan.
“Tugas tim pembina adalah melakukan pembinaan, memberikan arahan, serta mengedukasi kader-kader Posyandu di tingkat distrik dan kelurahan. Hal ini penting agar pelayanan dasar kepada masyarakat bisa lebih optimal, terutama bagi ibu hamil, bayi, dan balita,” tambahnya.
Lebih jauh, Wali Kota Sorong menekankan bahwa pembentukan tim ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di wilayah kota. Ia menyebut, angka stunting masih menjadi tantangan serius yang harus ditangani bersama lintas sektor.
“Harapan kami, terbentuknya kepengurusan ini bisa menjadi daya dongkrak untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kota Sorong. Posyandu punya peran vital karena bersentuhan langsung dengan masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menyinggung beberapa program prioritas Posyandu yang akan dijalankan, antara lain pemberian vitamin A dan zat besi bagi anak usia 6–59 bulan, pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil, pendidikan gizi dan kesehatan keluarga, serta penyuluhan mengenai praktik sanitasi dan kebersihan lingkungan.
Menurutnya, langkah-langkah ini merupakan bagian penting dari strategi pemerintah dalam memastikan generasi masa depan tumbuh sehat, cerdas, dan produktif.
“Kader-kader Posyandu adalah ujung tombak di lapangan. Karena itu, tim pembina wajib memastikan mereka mendapatkan dukungan, arahan, dan pelatihan yang memadai,” pungkas Wali Kota Sorong.
Acara pelantikan ini diakhiri dengan doa bersama dan foto bersama para pengurus Tim Pembina Posyandu Kota Sorong masa bakti 2025–2030. (Eskop Wisabla)