RDP Pansus Cipayung Dinilai Kurang Berkualitas, Dewan Kritisi Perwakilan TNI/Polri Tidak Berkompeten

Melanesiatimes.com, Kota Sorong – Rapat Dengar Pendapat (RDP) Panitia Khusus (Pansus) Cipayung DPRD Kota Sorong menuai kritik tajam setelah dinilai tidak berjalan optimal. Sejumlah peserta rapat menyesalkan ketidakhadiran kelompok mahasiswa Cipayung yang sejatinya menjadi pihak penuntut dalam kasus penembakan yang tengah disoroti publik.ย Pertemuan ini berlangsung di Kantor DPR Kota Sorong Papua Barat Daya pada Kamis (02/10/2025).
Anggota DPRD Sorong, Dewanto Silalahi, menyebut pertemuan tersebut terkesan hanya bersifat formalitas. โMahasiswa tidak hadir, Kapolres dan Dandim pun hanya mengirim perwakilan yang tidak berkompeten. Jadi rapat ini seolah dagelan (main-main)ย saja,โ tegasnya.
Menurut Dewanto, inti tuntutan mahasiswa bukan pada persoalan kondisi pasien korban tembak, melainkan penyelidikan tuntas terkait pelaku penembakan. Ia menegaskan bahwa persoalan utama adalah dugaan penyalahgunaan senjata yang mengakibatkan jatuhnya korban.
โApakah peluru itu berasal dari TNI, Polri, atau pihak lain? Ini yang seharusnya diselidiki serius. Sayangnya, pihak yang berkompeten justru tidak hadir sehingga rapat ini tidak menghasilkan apa-apa,โ lanjutnya.
Dewanto juga mengapresiasi pihak Rumah Sakit Sele Be Solu yang hadir lengkap bersama tim medis. Ia menilai rumah sakit merupakan satu-satunya pihak yang serius mengikuti rapat dengan membawa data dan penjelasan terkait penanganan pasien korban tembak.
Dalam rapat itu, muncul pula kekecewaan karena Kapolres Sorong Kota disebut mengirimkan perwakilan yang tidak mengetahui detail persoalan. Begitu juga dengan Dandim Sorong, yang dinilai hanya menghadirkan perwakilan dari luar wilayah kota. โIni kasus di Kota Sorong, kenapa yang dikirim justru dari kabupaten? Jelas tidak nyambung,โ kritik Dewanto.
Selain itu pihak rumah sakit menyampaikan bahwa pasien sebenarnya sudah dalam kondisi sembuh, namun masih tertahan di rumah sakit akibat masalah biaya pemulangan. Pihak rumah sakit juga sudah berkoordinasi dengan wali Kota Sorong, namun hingga saat ini masih menunggu konfirmasi.
Dalam rapat tersebut, muncul pula pertanyaan dari anggota DPRD David Hehanussa terkait apakah data medis pernah diminta oleh pihak kepolisian. Seorang dokter dari RS Sele Be Solu menegaskan bahwa ia sudah dipanggil penyidik dan memberikan keterangan lengkap hingga malam hari, bahkan data itu juga sudah disampaikan kepada Komnas HAM.
Ketua Pansus Cipayung, Syarif Nari, turut menyampaikan kekecewaannya. Ia berharap rapat dihadiri langsung oleh Kapolres dan Dandim agar dapat memberi keterangan yang lebih komprehensif. โKami butuh jawaban resmi, bukan sekadar diwakili,โ ujarnya.
Syarif juga menjelaskan bahwa sebelumnya pihaknya telah melakukan audiensi dengan Kapolres. Saat itu, Kapolres menyampaikan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan menunggu hasil uji forensik. โKapolres janji hasilnya akan disampaikan setelah forensik selesai,โ ungkapnya.
Sebagai penutup, Syarif menyayangkan absennya kelompok mahasiswa Cipayung dalam RDP kali ini. โPadahal Pansus sudah bekerja sesuai tuntutan mereka. Namun sayangnya, undangan ini tidak mereka hargai. Hasil rapat hari ini tetap akan kami laporkan kepada pimpinan,โ pungkasnya.