Gubernur Elisa Kambu: Aparat Tangkap dan Proses Hukum Pelaku Pengrusakan

Melanesiatimes.com, Kota Sorong – Gubernur Papua Barat Daya (PBD), Elisa Kambu, menyampaikan keprihatinan mendalam atas aksi massa yang terjadi di Kota Sorong pada Rabu (25/08/2025).
Ia menilai tindakan tersebut bukanlah bentuk aspirasi, melainkan tindak kriminal murni yang harus segera ditangkap dan diproses hukum sesuai hukum yang berlaku.
Menurut Elisa Kambu, negara tidak boleh memberi ruang terhadap tindakan anarkis yang merusak fasilitas maupun mengancam keselamatan masyarakat. Karena itu, ia meminta aparat keamanan bertindak cepat mengusut tuntas kejadian tersebut.
“Saya pikir ini tidak boleh diberi ruang untuk ada. Kita minta aparat mengusut tuntas sekaligus memproses hukum pelaku agar memberikan efek jera kepada yang lain,” kata Elisa.
Aksi massa yang berlangsung ricuh itu diketahui melibatkan puluhan hingga ratusan orang. Mereka mendatangi kediaman pribadi Gubernur Elisa Kambu di Kota Sorong dan melakukan perusakan.
Dalam insiden tersebut, massa merusak empat unit mobil serta memecahkan kaca rumah. Tidak hanya itu, pagar rumah gubernur juga dijebol hingga massa berhasil masuk ke area teras.
Elisa mengungkapkan, saat kejadian ia berada di dalam rumah dan tengah bersiap menuju kantor. Namun tiba-tiba massa datang dan melakukan perusakan secara brutal.
Tidak berhenti di kediaman gubernur, massa aksi juga mendatangi Kantor Gubernur Papua Barat Daya, Kantor Wali Kota Sorong, hingga Kejaksaan Tinggi. Di lokasi-lokasi tersebut, aksi pengrusakan juga dilakukan oleh kelompok massa.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, aksi tersebut dipicu oleh rencana pemindahan empat tersangka organisasi Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB) dari Sorong ke Makassar untuk menjalani proses hukum.
Rencana itu diduga membuat massa tersulut emosi hingga melakukan aksi demonstrasi yang berujung pada perusakan. Namun, Gubernur Elisa Kambu menegaskan bahwa persoalan pemindahan tahanan bukanlah kewenangan pemerintah provinsi.
“Saya tidak tahu soal pemindahan ke Makassar. Itu urusan aparat penegak hukum, bukan gubernur,” tegasnya.
Elisa menyayangkan tindakan massa yang menjadikan kediamannya sebagai sasaran amarah. Menurutnya, seharusnya masyarakat dapat menyalurkan aspirasi dengan cara yang bermartabat, bukan melalui tindakan kekerasan dan perusakan.
Gubernur juga berharap peristiwa yang menimpa dirinya tidak terulang kembali, baik kepada dirinya maupun masyarakat lainnya. Ia menilai perbedaan pendapat atau kekecewaan tidak boleh disalurkan dengan cara anarkis.
“Saya berharap situasi seperti ini tidak lagi terjadi kepada masyarakat lain. Kita harus belajar menyampaikan pendapat dengan tertib dan damai,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Elisa mengimbau warga Papua Barat Daya untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Ia menekankan pentingnya menjaga stabilitas keamanan daerah demi kepentingan bersama.
“Kita semua ingin Papua Barat Daya tetap aman. Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar. Mari kita jaga kedamaian di tanah ini,” tutup Gubernur Elisa Kambu.