Dr. Ajang Maruapey Jadi Pemateri Utama dalam Kopdar Komunitas Petani Milenial Kabupaten Sorong

Melanesiatimes.com, Kota Sorong – Dr. Ajang Maruapey, dosen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sorong (Faperta Unamin Sorong), dipercaya sebagai pemateri utama dalam acara Kopi Darat (Kopdar) Komunitas Petani Milenial Kabupaten Sorong.
Kegiatan ini diadakan sebagai wadah silaturahmi sekaligus sarana penyebaran ilmu pertanian terkini kepada generasi muda petani di Kabupaten Sorong pada Sabtu (11/10/2025).
Acara kopdar yang berlangsung dengan antusiasme tinggi ini turut dihadiri oleh Ketua Komunitas Petani Milenial, Hendro Purnomo, bersama puluhan anggota komunitas. Tidak ketinggalan, kehadiran Senator Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dan perwakilan Provinsi Papua Barat Daya, Mamberob Rumakiek, menambah semarak diskusi dan pertukaran gagasan.
Dr. Ajang Maruapey dalam sesi pemaparannya menekankan pentingnya penerapan pertanian berkelanjutan berbasis organik sebagai solusi menjaga kelestarian alam. Ia menyebutkan bahwa metode pertanian organik mampu mengurangi dampak negatif penggunaan bahan kimia berlebihan yang selama ini menjadi ancaman bagi lingkungan.
Menurutnya, petani milenial memiliki peran strategis dalam revolusi pertanian modern dengan memanfaatkan teknologi cerdas. “Penggunaan aplikasi pemasaran digital, sensor tanah, dan sistem pemantauan lahan yang tepat dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kualitas tanah dan hasil panen,” jelas Maruapey.
Selain itu, Dr. Maruapey mengungkapkan bahwa peran akademisi tidak hanya terbatas di ruang kelas. Ia rutin turun ke lapangan untuk berkolaborasi dengan para petani, membagikan hasil riset dan inovasi yang dapat langsung diterapkan dalam praktik pertanian sehari-hari.
“Kolaborasi antara akademisi dan petani sangat penting agar ilmu yang dikembangkan tidak hanya berhenti di teori, tetapi juga berdampak nyata di lapangan,” ujarnya. Sinergi seperti ini dinilai efektif mempercepat transformasi pertanian yang lebih ramah lingkungan dan produktif.
Dalam ajakannya kepada para petani milenial, Maruapey menekankan filosofi “SAKA” yang berarti Selamatkan Alam Kembali ke Alam. Filosofi ini menjadi landasan bagi pertanian organik yang mengutamakan keberlangsungan ekosistem dan kelestarian sumber daya alam.
Petani milenial diajak untuk mengurangi ketergantungan pada input kimia seperti pupuk dan pestisida sintetis, serta beralih pada metode alami yang lebih aman dan berkelanjutan. “Dengan cara ini, kita tidak hanya menjaga lahan pertanian, tetapi juga memastikan masa depan pertanian yang sehat dan berkelanjutan,” kata Maruapey.
Ketua Komunitas Petani Milenial, Hendro Purnomo, menyambut baik kehadiran Dr. Ajang Maruapey dan materi yang disampaikan. Ia menyatakan bahwa teknologi dan metode organik akan menjadi tonggak utama dalam pengembangan pertanian di Kabupaten Sorong.
Senator DPD RI Mamberob Rumakiek juga memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini. Ia berharap langkah yang dilakukan komunitas petani milenial bersama akademisi dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Papua Barat Daya dalam mengembangkan pertanian yang modern dan ramah lingkungan.
Acara Kopdar Komunitas Petani Milenial Kabupaten Sorong ini menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat ekosistem pertanian berkelanjutan. Melalui kolaborasi dan inovasi teknologi, generasi muda petani diharapkan mampu memajukan sektor pertanian sekaligus menjaga kelestarian alam untuk masa depan.