Kadafi : Indikator Apa Yang Dipakai PFM Untuk Diskreditkan Orang Gag Jangan Asal Bicara

RAJA AMPAT, Melanesiatimes.com – Pernyataan kontroversial Senator Paul Finsen Mayor (PFM) terkait opersional PT Gag Nikel yang diaktifkan kembali Pemerintah Indonesia tanpa berkonsultasi melukai hati Orang Papua dibantah anggota DPRK Muamar Kadafi.
Kadafi menilai, pernyataan DPD RI dapil Papua Barat Daya ini justru melukai hati dan masyarakat Kampung Gag, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya.
Menurutnya, seorang publik figur harus pandai menjaga setiap tutur kata dan bahasa. Jangan asal dalam berbicara serta menyampaikan sesuatu yang dasarnya PFM sendiri belum dan bahkan tidak memahami kondisi daerah.
“Ini merupakan kali kedua dimana seorang pejabat negara berargumen tanpa dasar dan fakta, indikator apa yang dipakai PFM untuk mendiskreditkan masyarakat di Pulau Gag bukan sebagai orang asli,” Ujar Kadafi dalam pesan Voice-nya. Selasa, (16/9/25).
Kadafi pun menyanyangkan pernyataan seorang anggota DPD RI yang juga Ketua DAP Wilayah III Papua Barat dan Papua Barat Daya namun dalam ketentuan OAP PFM masih melanggar norma-norma Adat Istiadat serta kultur dan budaya Orang Asli Raja.
“Seharusnya PFM ini pakai kaidah dan norma-norma Adat untuk memastikan keaslian orang asli Raja Ampat yang sesuai dengan adat istiadat di Tanah Raja bukan bicara di luar seakan-akan paling hebat dan pintar,” tegas Politisi Partai Hanura itu.
Kendati demikian, Kadafi juga menjelaskan bahwa Raja Ampat merupakan daerah pesisir dimana peradaban dan proses perkawinan silang atau asimilasi sudah terjadi sejak dulu sehingga mempengaruhi Ras seseorang.
“PFM jangan menyeragamkan kami dengan keriting rambut dan hitam kulit, sebab proses perkawinan silang sudah terjadi sejak nene moyang kami, saya sendiri justru menduga pola yang dimainkan PFM ini jangan sampai ada sesuatu yang ditergetkan,” tutup Pria Kelahiran Pulau Gag tersebut.