Search

Top yang sering dicari:

1. #Le
2. #Legi
3. #Dp
4. #Leg
5. #Legis

Penulis Buku Muhar Syahdi Difinubun “Suluk Sang Kapita” Serahkan Karyanya ke Dispusarda Maluku

Melanesiatimes.comAmbon – Penulis buku Suluk Sang Kapita, Pengabdian Tanpa Batas Badi Dji Djailani, Muhar Syahdi Difinubun yang menggunakan nama pena Moehar Sjahdi, secara resmi menyerahkan karyanya ke Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusarda) Provinsi Maluku. Penyerahan berlangsung di Kantor Dispusarda Maluku, Rabu (03/09/2025).

Muhar hadir bersama keluarganya, Yati Samad Fabanyo, dan menyerahkan tujuh eksemplar buku hasil karyanya itu. Buku setebal 74 halaman tersebut dicetak oleh Percetakan Bukunesia Yogyakarta dan terbit pada tahun 2025.

Penyerahan dilakukan langsung kepada dua Kepala Bidang Dispusarda Maluku, yakni Cornelia Loppies selaku Kabid Pengembangan, Pengolahan dan Pelestarian Bahan Pustaka, serta Rio Pellu yang menjabat Kabid Pembinaan Layanan Perpustakaan dan Gemar Membaca.

Baik Loppies maupun Pellu menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada penulis atas kontribusinya dalam memperkaya koleksi pustaka daerah. Menurut keduanya, buku tersebut dapat menjadi referensi penting bagi masyarakat, khususnya dalam memahami sejarah dan budaya Maluku.

“Kami dari Dinas berterimakasih dan apresiasi atas inisiatif pemberian buku ini. Karena menambah daftar kepustakaan dan bisa jadi referensi pengetahuan dan sejarah di Maluku,” ujar Loppies dan Pellu secara senada.

Dalam kesempatan itu, Muhar menjelaskan bahwa penulisan buku ini memiliki beberapa tujuan. Pertama, sebagai upaya meluncurkan karya reflektif-kultural dan historis tentang Maluku maupun Maluku Utara. Kedua, untuk mendorong lahirnya diskusi kritis mengenai relasi antara laut, tanah, dan sejarah dalam konteks keberlanjutan budaya serta lingkungan.

Ia menambahkan, buku ini juga diharapkan dapat menjadi catatan intelektual yang mendokumentasikan peran tokoh serta kearifan lokal dalam membangun peradaban masyarakat Maluku.

“Buku ini bukan hanya tentang figur Badi Dji Djailani, tetapi juga sebuah refleksi tentang hubungan masyarakat Maluku dengan alamnya—laut dan tanah—yang menjadi sumber kehidupan dan identitas,” ujar Muhar.

Dengan penyerahan buku tersebut, Dispusarda Maluku semakin memperkaya koleksinya untuk masyarakat. Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari upaya pelestarian literasi daerah yang bernilai historis dan kultural.

Terbaru

[latest_posts limit="5" style="simple" show_date="yes"]