Melanesiatimes.com, Kota Sorong – Universitas Muhammadiyah Sorong kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui kegiatan “Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Budidaya Lebah Madu Trigona Berbasis Agroforestri”. Kegiatan ini dilaksanakan di Kampung Batu Lobang Pantai, Kabupaten Sorong, dengan sasaran utama “Kelompok Tani Lebah Berseri” yang diketuai oleh Bapak Salomok Malagawak, pada
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kepala Kampung Batu Lobang Pantai yaitu Bapak Maurits Malibela yang menegaskan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah dalam mengembangkan potensi lokal. Melalui budidaya lebah trigona berbasis agroforestri, diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Beliau mengungkapkan harapannya bahwa “Mari Memanfaatkan kesempatan ini untuk peningkatan Ekonomi masyarakat.”
Program ini dilaksanakan secara kolaboratif oleh tim pengabdian lintas disiplin ilmu yang terdiri atas Ibu Ponisri, S.Hut., M.P selaku ketua pelaksana dari bidang Kehutanan, dengan anggota Ibu Riskawati, S.P., M.Si dari bidang Agroteknologi, serta Ibu Anif Farida, S.Si., M.Sc dari bidang Teknik Lingkungan. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh melalui pendanaan Hibah Pengabdian DPPM Kemendiktisaintek tahun 2025. Berlangsung sejak Agustus hingga Desember 2025. Kolaborasi lintas bidang ini diharapkan mampu memberikan pendampingan komprehensif, mulai dari aspek budidaya hingga pengelolaan lingkungan.
Lebah trigona dipilih sebagai fokus program karena memiliki keunggulan khusus, yakni menghasilkan madu dengan nilai ekonomi tinggi, berperan penting dalam proses penyerbukan, serta lebih adaptif terhadap sistem pertanian berbasis agroforestri. Melalui pendekatan ini, kelompok tani tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi, tetapi juga turut menjaga keseimbangan ekosistem lahan pertanian dan kehutanan di kawasan Batu Lobang Pantai.
Dalam kegiatan pemberdayaan ini, kelompok tani diberikan pelatihan teknis terkait cara budidaya lebah trigona berbasis agroforestri, pemeliharaan koloni, panen dan hingga strategi pemasaran hasil produk. Selain itu, disampaikan pula pentingnya integrasi budidaya lebah dengan sistem agroforestri, sehingga praktik pertanian masyarakat dapat lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sorong dari berbagai program studi. Kehadiran mahasiswa menjadi sarana pembelajaran langsung di lapangan, sekaligus memperkuat hubungan antara perguruan tinggi dan masyarakat. Dengan demikian, kegiatan pengabdian ini tidak hanya memberi manfaat bagi kelompok tani, tetapi juga membekali mahasiswa dengan pengalaman praktis yang relevan dengan keilmuannya.
Melalui program ini, Universitas Muhammadiyah Sorong berharap tercipta sinergi positif antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah dalam mendukung kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal. Budidaya lebah trigona yang dikembangkan berbasis agroforestri diyakini dapat menjadi salah satu model pemberdayaan masyarakat pesisir yang berkelanjutan, sekaligus menjaga kelestarian ling kungan di Papua Barat Daya.