Melanesia

LBH-SAGU Desak Transparansi Penembakan Terhadap Maikel Welerubun Saat Kerusuhan di Sorong

251
×

LBH-SAGU Desak Transparansi Penembakan Terhadap Maikel Welerubun Saat Kerusuhan di Sorong

Share this article

Melanesiatimes.com, Kota Sorong – Lembaga Bantuan Hukum Selalu Ada Gerakan untuk Umat (LBH-SAGU) menyoroti insiden penembakan yang menimpa seorang warga bernama Maikel Welerubun saat kerusuhan yang terjadi di Kota Sorong pada 27 September lalu. Peristiwa tersebut menyita perhatian publik karena melibatkan dugaan penggunaan peluru tajam oleh aparat keamanan.

Sekretaris LBH-SAGU, Alexander Sagey, menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa tersebut. Menurutnya, hingga kini informasi yang beredar masih simpang siur, terutama terkait keterlibatan oknum aparat dari unsur TNI maupun Polri. Ia menegaskan pentingnya kejelasan dan transparansi agar masyarakat tidak terus diselimuti kebingungan dan spekulasi.

“Banyak informasi yang belum jelas dan bahkan saling bertentangan. Karena itu, kami mendesak aparat terkait untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas insiden ini,” ujar Alexander dalam keterangannya kepada awak media, Kamis (25/09/2025).

Alexander menambahkan, hasil uji forensik yang dilakukan terhadap tubuh korban menunjukkan adanya temuan selongsong peluru yang tertinggal. Bukti tersebut dinilai sangat penting untuk mengidentifikasi jenis senjata dan pihak yang menggunakan peluru tajam dalam kerusuhan tersebut.

“Selongsong peluru yang ditemukan di tubuh korban adalah bukti nyata. Ini menjadi kunci untuk menelusuri siapa oknum aparat yang menyalahi prosedur dengan menembakkan peluru tajam,” tegasnya.

LBH-SAGU menilai bahwa meskipun korban Maikel Welerubun selamat dan tidak meninggal dunia, penggunaan peluru tajam tetap merupakan pelanggaran serius terhadap standar operasional prosedur (SOP). Aparat keamanan, baik TNI maupun Polri, seharusnya mengedepankan langkah-langkah pengamanan non-mematikan ketika menghadapi kerusuhan massa.

“Dalam kondisi pengamanan masyarakat, peluru tajam seharusnya tidak digunakan. SOP sudah sangat jelas, keselamatan warga adalah prioritas utama,” jelas Alexander.

Lebih jauh, LBH-SAGU juga meminta agar proses investigasi dilakukan secara independen dengan melibatkan lembaga-lembaga yang kredibel. Langkah ini dinilai penting agar hasil penyelidikan dapat diterima masyarakat secara terbuka dan tidak menimbulkan kecurigaan.

Alexander menekankan bahwa keadilan harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Ia berharap kasus ini menjadi momentum bagi aparat untuk memperbaiki mekanisme pengamanan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

“Kami berharap pemerintah, TNI, dan Polri benar-benar serius menangani masalah ini. Jangan sampai masyarakat kehilangan kepercayaan akibat lambatnya proses pengungkapan kebenaran,” tutupnya.

Insiden penembakan Maikel Welerubun kini menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk aktivis hak asasi manusia dan tokoh masyarakat. Warga Sorong berharap hasil investigasi dapat segera diumumkan agar kepastian hukum dan rasa aman kembali terjaga di tengah masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *