Melanesiatimes.com, Kota Sorong – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sagu mempertanyakan kelayakan dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas (Amdalalin) pada pembangunan Paragon Mall Sorong. Pertanyaan ini muncul menyusul terjadinya kemacetan panjang yang kerap terjadi di kawasan sekitar pusat perbelanjaan tersebut. Sabtu (8/11/2025).
Direktur LBH Sagu, Ikbal Muhidin, menilai pembangunan Paragon tidak memperhatikan aspek lalu lintas sebagaimana seharusnya diatur dalam dokumen Amdalalin. Menurutnya, keberadaan mall baru ini justru memperburuk arus kendaraan di ruas jalan utama Kota Sorong.
Ia menjelaskan, kemacetan parah sering kali terjadi mulai dari depan PLTD hingga kawasan Paragon, terutama pada jam-jam sibuk. Kondisi itu bukan hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga berpotensi membahayakan masyarakat pengguna jalan.
“Bayangkan kalau ada ambulans yang sedang membawa pasien kritis lalu terjebak dalam kemacetan seperti itu. Apakah sudah ada solusi yang disiapkan oleh pihak terkait?” ujarnya
Ikbal pun mempertanyakan langkah Dinas Perhubungan Kota Sorong dalam melakukan pengawasan terhadap pembangunan Paragon. Ia menilai, jika memang Amdalalin telah diterbitkan, maka seharusnya kemacetan seperti itu tidak terjadi.
“Oleh karena itu, kami ingin tahu, apakah Paragon sudah memiliki Amdalalin? Kalau memang sudah, mengapa kemacetan bisa terjadi begitu parah dan terus berulang?” tegasnya.
Menurutnya, pemerintah seharusnya lebih berhati-hati dalam memberikan izin pembangunan yang berpotensi menimbulkan dampak besar terhadap lalu lintas. Ia menilai, kajian yang matang sangat diperlukan sebelum proyek besar seperti mall dijalankan.
LBH Sagu meminta agar Pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap keberadaan Paragon Mall. Evaluasi ini, katanya, penting dilakukan untuk memastikan kegiatan investasi tidak mengorbankan kepentingan masyarakat luas.
Ikbal menegaskan, pemerintah harus menempatkan kenyamanan dan keselamatan masyarakat di atas kepentingan bisnis. “Setiap pembangunan seharusnya membawa manfaat bagi publik, bukan menimbulkan masalah baru di jalan raya,” pungkasnya.