Terlebih lagi, masalah keterlambatan transportasi laut yang cukup meresahkan masyarakat Buru Selatan. Sehingga kami berharap dalam momentum Pilkada serentak 2024 pemilihan Bupati dan wakil Bupati Buru Selatan.
“Oleh sebab itu, masyarakat dapat menyalurkan hak pilihnya pada calon pemimpin yang bisa membawa perubahan di daerah yang bertajuk “Lolik Lalen Fedak Fena” ini,” jelasnya.
Disamping itu, pria karib disapa Bung Souwakil ini mengajak seluruh masyarakat agar terbuka dan mau menyadari sejarah kepemimpinan buru selatan sebelumnya.
“Mari kita belajar dari sejarah sebelumnya, hampir sudah empat (4) kali pergantian Bupati dan wakil Bupati. Tetapi Buru Selatan belum mengalami kemajuan yang signifikan ataupun merata. Bursel mempunyai enam Kecamatan, itu belum maksimal dibangun oleh Tagop Sudarsono Soulisa (TSS) hingga istrinya Safitri Malik Soulisa (SMS),” tuturnya.
Menurutnya, Safitri Malik Soulisa (SMS) hanya mementingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya. Lebih dari itu, lanjut Souwakil, cara kepemimpinan SMS hanya untuk memuluskan syahwat politik, karena ingin berkuasa pada periode berikutnya.
“Kabupaten Bursel, mempunyai enam Kecamatan dan 81 desa. Tetapi bupati SMS gagal total membangun daerah itu. SMS hanya mengutamakan kepentingan politiknya tanpa memperdulikan daerah yang dipimpinnya selama satu periode itu,” tegasnya.