Melanesiatimes.com –ย Aliansi Mahasiswa Maluku Utara Jabodetabek (AMMUJ) bakal turun ke jalan! Mereka siap menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kementerian ESDM dan Mabes Polri. Aksi ini digelar untuk memprotes dugaan pelanggaran hukum oleh PT Forward Matrix Indonesia (FMI), perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di Wasile, Kabupaten Halmahera Timur.
Masalahnya, PT FMI disebut-sebut belum punya izin lingkungan dari Pemprov Maluku Utara, tapi nekat nambang! Yang bikin makin geram, lokasi tambangnya diduga melenceng dari area izin alias di luar konsesi IUP, bahkan dekat banget sama rumah warga!
โIni udah bahaya banget buat warga sekitar. Belum punya dokumen UKL-UPL, RKB, dan AMDAL, tapi hasil tambangnya udah diangkut. Ini bukan sekadar pelanggaran, tapi udah kayak aksi pencurian yang sistematis,โ ujar Alfi Abusar, Koordinator Aksi AMMUJ.
Tuntutan Mahasiswa: Gak Main-main!
Flayer Aksi
Dalam aksinya nanti, para mahasiswa bawa empat tuntutan serius:
-
Minta Kementerian ESDM segera cabut IUP PT FMI, karena diduga keras beroperasi ilegal di luar konsesi resminya.
-
Desak KPK RI turun tangan dan cabut IUP PT FMI, karena indikasi kuat ada praktik KKN dalam operasi tambangnya.
-
Dorong Mabes Polri tangkap pimpinan PT FMI, yang diduga bagian dari jaringan mafia tanah dan tambang ilegal.
-
Ultimatum untuk PT FMI segera hengkang dari Halmahera Timur, karena dinilai melanggar hukum dan merusak lingkungan.
Alfi menegaskan, aksi ini bukan cuma soal PT FMI, tapi tentang keadilan dan keberpihakan negara terhadap rakyat dan lingkungan. Mereka menolak diam saat hukum dilanggar terang-terangan.
โKami gak akan berhenti. Kalau tuntutan kami diabaikan, kami siap terus aksi sampai keadilan benar-benar ditegakkan,โ tegas Alfi.
Isu ini penting banget buat jadi perhatian publik. PT FMI, sebagai perusahaan tambang, wajib patuh pada regulasi lingkungan dan hukum. Kalau terbukti melanggar, harus ada tindakan tegas dari negara, bukan cuma teguran basa-basi.